Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2009

Ada Kulit Jeruk di Pecel Madiun

Eksplorasi pedas jejaklidah kali ini mencoba menjamah sisi tradisional negeri seribu pulau ini. Beberapa tulisan tentang menu sarapan pilihan sebagian besar warga Jawa Timur, pecel, akan coba diulas dalam jelajah lidah melalui blog ini. Penjelajahan dimulai dari satu tempat yang yang dikenal sebagai asal muasalnya makanan ini, walaupun dalam prakteknya, sudah banyak "penyimpangan" yang terjadi (makanya baca sampai tuntas dulu agar tahu). Pecel, rasanya tidak akan mudah dilepaskan dari kata madiun. Maka penjelajahan kali ini menuju langsung ke madiun untuk mencari jawaban pasti atas keberadaan pecel madiun ini. Pecel madiun, menurut Budi Prasetyo, memiliki ciri khas penggunaan turi, kecambah pendek, dan sambel pecel. Selain itu, ciri khas visual yang bisa ditemukan adalah pada cara penyajian yang selalu menggunakan daun pisang, dan cara menuangkan sambel pada racikan nasi dan kulupan. Nasi pecel madiun, mengutamakan kulupan, dan hanya mensyaratkan nasi. "Jadi, pecel madiu

Pastel daeng dan Tahu Fantasi bersaudara

Orang Bekasi, sejatinya sebagian besar berkomposisi pendatang. Salah satunya, pendatang dari makassar, yang kemudian menyediakan jajanan khas dari bumi Hasanuddin itu. Jelas ini keuntungan buat warga bekasi, karena tidak perlu jauh-jauh melancong ke pulau seberang sekedar menjelajah lidah, cukup di sekitar rumah saja. Bertolak dari bulan puasa tahun 2008 lalu, kala maghrib menjelang dan banyak penghuni kompleks perumahan yang "ngabuburit" sambil berburu penganan berbuka puasa. Tersebutlah pasangan suami istri dan mertua yang asal makassar ini yang menyajikan penganan khas makassar untuk hidangan berbuka puasa. Tak disangka, jejak rasa yang ditinggalkan penganan olahan mereka ini disukai para pembelinya. Pesanan mulai berdatangan, dan peluang ini ditangkap mereka sebagai peluang usaha. Setelah urun rembug, akhirnya mereka berspesialis pada penjualan Pastel ala makassar, yang dikenal di daerah asalnya sebagai ”jalangkote” dengan bandrol baru ” Pastel Daeng ” dan Tahu Fantasi. P

Pecel Gaya Baru Malam Selatan

Jejaklidah pernah menikmati jelajah lidah dengan melakukan perjalanan keliling Jawa menggunakan kereta api. Bukan kereta api yang eksekutif, namun justru kereta ekonomi yang murah meriah, berikut layanan mobile amatir beragam panganan yang hilir mudik dari gerbong ke gerbong, nyaris di sepanjang perjalanan. Salah satu menu yang sepertinya dapat dijumpai di sepanjang perjalanan adalah pecel. Oh ya, jejaklidah ketika perjalanan dari stasiun senen ini menumpang kereta ekonomi Gaya Baru Malam Selatan, yang bertujuan akhir di Stasiun Pasar Turi Surabaya, di gerbong No 2, bangku nomor 13A. Ketika kereta meninggalkan senen pukul 11.30, puluhan pedagang asongan hilir mudik menjajakan dagangannya. Namun baru dua jam kemudian, ketika perjalanan menuju cikampek, perut jejaklidah mulai berteriak minta diisi. Pilihan utamanya jatuh kepada ibu-ibu pedagang pecel. Dengan mengusung baskom penuh bahan2 pecel diatas kepala, beberapa ibu nampak menjajakan pecel gaya cikampek ini. Baru ketika dipangg

Keripik Setan van Perum 3

Pedas, menurut pustakawan jejaklidah, bukanlah segolongan rasa, tetapi ia merupakan sebuah sensasi yang ditimbulkan oleh zat pedas pada cabai. Hal ini dapat dianalogikan dengan makanan dengan suhu panas atau dingin. Jadi rasa pedas itu bukan terjadi pada salah satu indra khusus pedas di lidah, tetapi semua permukaan lidah dapat mengalami sensasi pedas ini. Nah, jejaklidah punya saran bagi mereka yang ingin ber eksperimen sendiri dengan makanan pedas, untuk membuktikan kebenaran paparan pustakawan jejaklidah tersebut diatas. Sarannya adalah, cobalah dua bungkus keripik perum3, yang harga per bungkusnya Rp. 500 saja. Mengapa hanya dua bungkus? ” Kalau lebih dari dua bungkus, lidah bisa kebas!” terang pak haji yang ditemui jejaklidah di rumah produksinya di perumnas 3 bekasi. ”Berhenti dulu, lalu 15 menit kemudian boleh nambah lagi dua bungkus!” lanjut pak Haji sambil tersenyum. Jejaklidah manggut-manggut mendengarkan tips cara makan kripik pedas perum3 ini, langsung dari pembuatnya. Ma

Kalau Bebek sudah Kesurupan

Apa saja menu makan siang favorit sebagian besar pegawai pemkot Bekasi? Rasanya tidak ada satupun dari kita yang mengira bahwa rasa pedas merupakan salah satu pilihan rasa yang disukai sebagian besar pamong praja kota Patriot. Kasak-kusuknya, menu yang konon asli dibuat oleh orang Bekasi ini, bisa bikin “kesurupan”, karena saking pedasnya. Maka meluncurlah team jejaklidah ke TKP, menyusuri sepanjang jalur kota lama Bekasi, Jl. Ir. H. Juanda Kota Bekasi (exit tol barat, belok kanan, lurus menuju arah stasiun bekasi) sampai nyaris mendekati terminal Kota Bekasi. One way traffic yang diberlakukan di jalur ini semenjak pukul 06.00 sd. 21.00 WIB, nyata-nyata tidak membuat gerah, karena rerimbunan pohon masih setia memayungi jalan. Lokasinya cukup mudah dijangkau, karena berada tepat di sebelah bank Bumiputera. Sayangnya, dari banner sign yang dibeber di halaman rumah makan ini, jejaklidah hanya menemukan tulisan Masakan Khas bekasi dalam ukuran cukup mencolok. Semakin dekat, jejaklidah baru

Gudang Informasi Kuliner Mini dalam saku anda

Bagi para pengumpul informasi eksplorasi rasa lidah, Corsair, pabrikan dari negeri paman sam ini telah membuat sebuah media penyimpanan portabel dengan kapasitas terbesar yang pernah ditawarkan saat ini. Voyager, demikian nama media penyimpanan yang mereka pilih, dibuat dengan dua versi, standard dan GT yang diklaim mampu mendongkrak kecepatan 4x lebih cepat daripada FlashDisk USB pada umumnya. Versi standard dilego di pasaran dengan kapasitas 2GB sampai 32GB, sementara versi GT-nya dilepas pada besaran 16GB saja. Tulisan ini hanya akan mengupas Corsair Flash Voyager 32GB saja. Apa saja yang bisa dilakukan dengan 32GB? Banyak sekali! Dengan 32GB, kita sama saja memiliki sebuah gudang penyimpanan informasi kuliner mini. Enam judul film DVD yang umumnya memakan 4.7GB, dapat ditampung Voyager dengan mudah, dan masih menyisakan tempat. Coba amati tabel berikut: Berapa banyak yang bisa saya simpan? Format 2GB 4GB 8GB 16GB 32GB Still images: JPEG 6MP 620 1240 2480 4960 9920 Video: MPEG-2 5M

Pada mulanya

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani, γλωσσα. Demikian tulisan awal yang ditemukan ketika mencari definisi dari lidah di Wikipedia. Yang pasti, kuncup-kuncup perasa pada lidah, membantu manusia untuk merasakan "segala yang masuk melalui mulut". Pada lidah, terdapat indra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak masing-masing rasa berbeda-beda yaitu : * Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian depan lidah * Rasa Asin dirasa